Tuesday, February 18, 2014

Man Yazra' Wa Huwa Yahsud (siapa menanam, dialah yang akan memanen)

Man Yazra' Wa Huwa Yahsud (siapa menanam, dialah yang akan memanen)

Inilah sebenarnya sebuah kata pepatah yang seharusnya kita selalu kita harus renungkan, terlebih lagi ketika kita berprofesi sebagai pendidik.
Dalam dunia pendidikan, kita selalu mengenal adanya istilah bahwa prilaku guru akan selalu ditiru oleh siswanya, akan tetapi yang akan saya bahas disini bukanlah persoalan tersebut melainya bagaimana kita belajar menanamkan pola fikir pada anak, ketika kita menanamkan sesuatu kepada anak didik kita dengan proses "gila" maka hasilnya pun terjadilah kegilaan pada anak didik kita, ketika kita menanamkan sesuatu kepada anak didik kita dengan proses "kasih sayang" maka akan tercipta anak didik yang punya rasa kasih dan sayang.
Selengkapnya -

Monday, February 17, 2014

Hidup adalah pilihan

Disaat menuju jam-jam istirahat kelas, dosen mengatakan pada mahasiswa/mahasiswinya: "Mari kita buat satu permainan, mohon bantu saya sebentar." Kemudian salah satu mahasiswi berjalan menuju pelataran papan tulis. DOSEN: Silahkan tulis 20 nama yang paling dekat dengan anda, pada papan tulis. Dalam sekejap sudah di tuliskan semuanya oleh mahasiswi tersebut. Ada nama tetangganya, teman kantornya, orang terkasih dan lain-lain. DOSEN: Sekarang silahkan coret satu nama diantaranya yang menurut anda paling tidak penting ! Mahasiswi itu lalu mencoret satu nama, nama tetangganya. DOSEN: Silahkan coret satu lagi! Kemudian mahasiswi itu mencoret satu nama teman kantornya lagi. DOSEN: Silahkan coret satu lagi ! Mahasiswi itu mencoret lagi satu nama dari papan tulis dan seterusnya. Sampai pada akhirnya diatas papan tulis hanya tersisa tiga nama, yaitu nama orang tuanya, suaminya dan nama anaknya. Dalam kelas tiba-tiba terasa begitu sunyi tanpa suara, semua Mahasiswa/mahasiswi tertuju memandang ke arah dosen, dalam pikiran mereka (para mahasiswa/mahasiswi) mengira sudah selesai tidak ada lagi yang harus dipilih oleh mahasiswi itu. Tiba-tiba dosen memecahkan keheningan dengan berkata, "Silahkan coret satu lagi!" Dengan pelahan-lahan mahasiswi itu melakukan suatu pilihan yang amat sangat sulit. Dia kemudian mengambil kapur tulis, mencoret nama orang tuanya. DOSEN: Silahkan coret satu lagi! Hatinya menjadi binggung. Kemudian ia mengangkat kapur tulis tinggi-tinggi. Lambat laun menetapkan dan mencoret nama anaknya. Dalam sekejap waktu, terdengar suara isak tangis, sepertinya sangat sedih. Setelah suasana tenang, Dosen lalu bertanya, "Orang terkasihmu bukannya Orang tuamu dan Anakmu? Orang tua yang membesarkan anda, anak adalah anda yang melahirkan, sedang suami itu bisa dicari lagi. Tapi mengapa anda berbalik lebih memilih suami sebagai orang yang paling sulit untuk dipisahkan? Semua teman sekelas mengarah padanya, menunggu apa yang akan di jawabnya. Setelah agak tenang, kemudian pelahan-lahan ia berkata, "Sesuai waktu yang berlalu, orang tua akan pergi dan meninggalkan saya, sedang anak jika sudah besar setelah itu menikah bisa meninggalkan saya juga, yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami saya." Note : Inti dari kisah inspirasi ini adalah bukan untuk mengajarkan kita untuk memilih siapa. Tetapi mengajarkan kita bagaimana untuk menentukan sebuah pilihan. Yaitu pilihlah dengan bijaksana.
Selengkapnya -

Friday, February 14, 2014

Birunya langit hari ini

Birunya langit hari ini mengajariku akan suatu hal, segalanya akan selalu berganti seperti indahnya langit hari ini, sebelumnya aku melihat mendung menutupi hamparan luas perkamen langit, namun angin mematuhi melukis takdirMu mengganti kelabunya langit mejadi biru nan elok, langit membiru seolah menitipkan senyuman matahari, mereka ingin kita selalu tersenyum, tersenyumlah untuk sekarang dan nanti sampai waktu cukup untuk melepas kita pergi, karena dengan senyuman segala hal yang menyiratkan kesedihan akan berangsur menghilang dan membuat segalanya terasa lebih mudah, kala kesedihan itu menghampiri ingatlah setiap kebahagiaan yang kita terima selama ini, bukankah porsi kebahagiaan lebih banyak dibandingkan kesedihan, lalu apa lagi yang kita risaukan? Karena setiap kesedihan atau kebahagiaan akan segera berakhir dan berganti dengan peristiwa lagi, sebuah proses pembelajaran untuk memahami mengapa kita hidup saat ini. If you look up at the sky after falling down, the blue sky is also today stretching limitlessly and smiles at me ... Yeah .. I'm alive! Aku berjalan hanya dengan mata hati, bernafas hanya dengan tekad, aku mendaki penuh dengan teka teki, dimanakah matahariku? Matahariku selalu bersinar, namun makna sinarnya hanya mengenai mereka yang mau membuka diri, meskipun cahayanya seolah menerpa setiap insan di bumi ini, tapi tiap tiap yang menerima berbeda mengartikannya, ada yang bingung mengapa matahari ini kadang bersinar kadang redup, ada yang sedih kenapa matahari redup hari ini, ada yang risau akankah dapat melihat lagi indahnya matahari hari ini, dan ada pula yang berfikir mengapa matahari tidak pernah lelah bersinar? Kita berada dimana, kita berhak memilih. Matahariku selalu bersinar, takdirnya memberi arti kehidupan ini, aku pun ingin seperti dia dengan segala kemampuan yang aku miliki saat ini, berusaha memberi arti, bukankah kita terlahir di dunia ini adalah dengan takdirNya, dan kita terlahir di dunia ini bukan tanpa tujuan melainkan membawa pesan- pesan Tuhan, hidup ini pilihan, dan aku telah putuskan, pilihan yang wajib aku perjuangkan. Aku dalam masa proses, tapi keyakinanku sangat kuat, aku harus berjuang kawan, kamu bisa aku pun bisa! Bila Aku jatuh nanti, Aku siap Melompat lebih Tinggi. Tetap Semangat dan Hadapi setiap Episode Hidup dengan Senyuman Everyone feels pain But surely, after suffering satisfaction will arrive
Selengkapnya -

Kesabaran

Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran ... "Ayah, ayah" kata sang anak ... "Ada apa?"tanya sang ayah ... "aku capek, sangat capek ... aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek ... aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek ... Aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! ... aku capel, sangat capek ... Aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung ... aku ingin jajan terus! ... Aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati ... Aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku ... Aku capek ayah, aku capek menahan diri ...aku ingin seperti mereka ... mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! .. "sang anak mulai menangis ... Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata "anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu", lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang ... lalu sang anak pun mulai mengeluh "ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang ... aku benci jalan ini ayah" ... sang ayah hanya diam. Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang ... "Wwaaaah ... tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!"sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau. "Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah"ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya. "Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah ...?" "Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?" "Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu" "Ooh ... berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah" "Nah, akhirnya kau mengerti" "Mengerti apa? aku tidak mengerti" "Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi ... bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga ... dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku" "Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar " "Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat ... begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi ... ingatlah anakku ... ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri ... maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri ... seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya ... maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang ... maka kau tau akhirnya kan?" "Ya ayah, aku tau .. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini ... sekarang aku mengerti ... terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar " Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.
Selengkapnya -

Thursday, February 13, 2014

Arti

Sahabat bukan mereka yang menghampirimu ketika butuh, namun mereka yang tetap bersamamu ketika seluruh dunia menjauh. - Anonim  Persahabatan itu seperti uang, lebih gampang di cari ketimbang di simpan. - (@kata2bijak) "Your life will get better when you realize it’s better to be alone than to chase people who don’t really care about you."  "Hidup Anda akan lebih baik ketika Anda menyadari lebih baik  untuk menyendiri daripada mengejar orang-orang yang tidak benar-benar peduli tentang Anda." -Thema Davis-

Selengkapnya -
Design by Abdul Munir | Edited By Djava.Jr | Supported By VanLou