Tuesday, July 23, 2013

CONTOH RPP SEJ SMA KUR 2013



RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan    : SMA Negeri 1 Besuki
Mata Pelajaran          : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester         : X (wajib)/Ganjil
Alokasi Waktu           : 90 Menit
Pertemuan ke                        : 1 (Pertemuan 1)
 

A.     KOMPETENSI INTI
1.      Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.      Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3.      Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
4.      Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B.     KOMPETENSI DASAR
3.1  Memahami dan menerapkan konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah
3.2  Memahami  corak  kehidupan masyarakat pada masa praaksara
3.3  Menganalisis asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (Proto, Deutero Melayu dan Melanesoid)
3.4  Menganalisis berdasarkan tipologi hasil budaya praaksara Indonesia termasuk yang berada di lingkungan terdekat

C.      INDIKATOR
1.      Merinci konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah
2.      Membedakan corak  kehidupan masyarakat pada masa praaksara
3.      Mentabulasi asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (Proto, Deutero Melayu dan Melanesoid)
4.      Menyusun tipologi hasil budaya praaksara Indonesia termasuk yang berada di lingkungan terdekat

D.     TUJUAN
Setelah mengikuti  kegiatan  pembelajaran  ini peserta didik diharapkan mampu.
1)     menjelaskan pengertian praaksara;
2)     membandingkan pengertian praaksara dengan pengertian prasejarah, sehingga menemukan alasan buku ini menggunakan istilah praaksara; dan
3)     menunjukkan  contoh konsep berpikir diakronis  dan sinkronis dalam menulis sejarah.
E.      MATERI
Sebelum Mengenal Tulisan

F.      METODE DAN PENDEKATAN
Pendekatan          : scientific
Strategi                 : kerja kelompok
Metode                 : bermain peran, diskusi

G.     KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1)  Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (absensi, kebersihan, kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
2)  Guru menyampaikan topik tentang zaman “sebelum mengenal tulisan”. Namun sebelum mengaji lebih lanjut tentang topik itu, secara khusus guru mengadakan sesi perkenalan. Diusahakan masing-masing peserta didik bisa tampil untuk memperkenalkan diri (minimal sebut nama, alamat, cita-cita), terakhir guru memperkenalkan diri.
3)  Guru memberikan motivasi dan bersyukur bisa bersekolah, apalagi kalau dibandingkan dengan zaman praaksara dulu (Usahakan 45 menit pertama kegiatan 1 dan 2 sudah selesai).
4)  Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

10 menit
Inti
1)  Sebelum  peserta didik mempelajari  pengertian  praaksara  dan makna prasejarah,  guru dapat menunjukkan  ilustrasi/gambar tentang kehidupan manusia purba. Guru  dapat memulai pelajaran dengan mengemukakan tentang peneliti-peneliti peradaban awal manusia. Salah satunya adalah Prof. Dr. Aryo Santos yang kutipannya dicantumkan pada halaman satu. Buku Prof. Dr. Aryo Santos, seorang geolog dari Brazil, yang berjudul Atlantis        The  Lost  Continent Finally Found mengundang sejumlah  kontroversi. Ia mengemukakan bahwa di Kepulauan Indonesia pernah ada peradaban besar yang sangat maju tiba-tiba terhapus. Dengan jelas ia mengklaim bahwa Atlantis berada di Kepulauan Indonesia. Hal tersebut tidak bisa disebut sebagai sebuah kebenaran, karena masih bersifat spekulatif.
2)  Peserta didik disajikan cerita tentang realitas kehidupan masyarakat pedalaman Indonesia yang belum mengenal tulisan. Misalnya cerita Suku Anak Dalam di Jambi. “Apa kamu pernah mendengar  tentang  kisah seorang aktifis perempuan, Butet  Manurung? Bertahun-tahun Butet mengabdikan dirinya keluar masuk hutan untuk mengajari menulis dan membaca Suku Anak Dalam. Ia meninggalkan kehidupannya yang mapan dan memilih untuk mengabdikan diri menjadi guru. Kehidupan masyarakat Suku Anak Dalam memang masih sangat sederhana. Untuk mempertahankan  hidupnya  mereka masih mengandalkan  hasil hutan. Bahkan dalam hidupnya  mereka masih sering berpindah-pindah dan membuka hutan yang baru, sehingga hidupnya nomaden  dan subsisten.  Karena hidupnya hanya mengandalkan alam maka Suku Anak Dalam harus bisa menjaga kelestarian hutannya, karena hutan adalah rumah dan ladangnya. Untuk itulah mereka mempunyai beberapa pantangan untuk menjaga hutannya. Segala pantangan dan hal–hal yang diperbolehkan untuk menjaga alamnya, itulah kemudian yang disebut sebagai kearifan lokal. Karena sifat hidupnya sering berpindah maka peninggalan peradabannya pun masih sangat sederhana. Tetapi dalam kesederhanaannya mereka mampu bersikap arif terhadap alam.”
3)  Peserta didik kemudian diberikan gambaran bahwa saat ini di Indonesia masih ada masyarakat yang belum mengenal tulisan (praaksara)  seperti yang terjadi  pada masyarakat  Suku Anak Dalam. Lalu yang penjadi pertanyaan adalah apa yang dimaksud dengan masa praaksara? Jika dikaitkan  dengan peradaban awal, bagaimana cara kita meneliti masa ketika manusia belum mengenal tulisan. Pembahasan  mengenai hal ini dapat dilihat pada halaman satu sampai lima.
70 menit












    Penutup

1)  Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami  materi tersebut.
2)  Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal uji kompetensi di halaman enam untuk mengukur sejauh mana dapat mengerti apa yang dijelaskan oleh guru.
3)  Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik dapat ditanyakan tentang nilai-nilai apa saja yang didapat dari pelajaran hari ini.
20 Menit


H.    SUMBER DAN MEDIA
1)     Buku Paket Sejarah Indonesia kelas X.
2)     Buku-buku  lainya
3)     Internet (jika tersedia)

I.       PENILAIAN
1.     Prosedur Penilaian
·         Menilai sikap selama pembelajaran berlangsung
·         Menilai kemampuan siswa memahami peran yang diperagakan
·         Menilai portofolio (hasil pekerjaan siswa)
2.     Instrumen Penilaian
·         Lembar pengamatan sikap (terlampir)
·         Lembar penilaian kinerja (terlampir)
·         Portofolio

Diketahui oleh :                                                                                               Besuki,   15 Juli 2013
Kepala SMAN 1 Besuki                                                                                  Guru Mata Pelajaran




SUGENG ALIFATAH, S.Pd                                                                       HM. FAUZAN, M.Si                     
NIP. 19630212 198412 1 004                                                                   NIP. 19740312 200312 1 008




































LEMBAR PENGAMATAN SIKAP


No.

Nama Siswa
Displin
Tanggung jawab

Jumlah

Rata-rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9


















































































































































































































































































Petunjuk Pengisian
·         Berikan skor antara 1-10 yang sesuai pengamatan pada kolom yang sesuai

Keterangan:
1.     Kedatangannya di kelas
2.     Cara berpakaian
3.     Tidak mencoret-coret fasilitas sekolah
4.     Tidak merusak lingkungan dan fasilitas sekolah
5.     Menjaga nama baik sekolah
6.     Membiasakan diri antre
7.     Mengerjakan tugas-tugas sesuai petunjuk
8.     Menyerahkan tugas tepat waktu
9.     Bekerja mandiri

Rubrik (rentangan nilai)

A (amat baik)             : 8,6 – 10,00
B (baik)                      : 7,0 – 8,5
C (cukup)                   : 5,5 – 6,9
D (kurang)                 : dibawah 5,4
LEMBAR PENILAIAN KINERJA
(BERMAIN PERAN)

Nama Siswa  : ……………………………………..
Kelas              : ……………………………………..
Tanggal         : ……………………………………..


No.


Aspek yang Diamati
Tingkat Kemampuan
1
2
3
4
1.
Menghayati peran yang dimainkan




2.
Mengubah ekspresi wajah sesuai perubahan pernyataan yang disajikan




3.
Berbicara dengan suara yang jelas




4.
Berbicara cukup keras untuk di dengar temannya




5.
Memainkan perannya sesuai petunjuk




6.
Tidak menampakkan rasa malu





Jumlah skor


Petunjuk Pengisian
·         Berikan tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan keterangan di bawah ini.

Kegterangan

1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik

Rubrik
A (amat baik 20 - 24): Penampilan perannya sangat baik. Semua ekspresi telah ditampilkan dengan sangat baik dan mengesankan, dilakukan dengan penuh ekspresi tanpa menunjukkan rasa malu. Suara dan bicara jelas dan di dengar oleh teman-temannya.
B (baik 15 - 19): Penampilan bermainnyanya sudah baik, hanya beberapa ekspresi belum ditampilkan dengan baik,, misalnya perubahan ekspresi wajah tidak mengikti perubahan suara yang disajikan, suaranya jelas dan di dengar oleh teman-temannya.
C (cukup 11 – 14): Keterampilan bermain perannya cukup, karena beberapa aspek tidak dikuasai dengan baik. Aspek yang tidak ditampilkan itu antara lain adalah ekspresi wajah, nada bicara, meskipun sudah jelas terdengar suaranya oleh teman-temannya.
D (kurang, 10 kebawah): Permainan peran yang dilakukan kurang menampilkan aspek-aspek yang baik sebagai persyaratan bermain peran. Aspek-aspek yang tidak ditampilkan itu adalah beberapa ekspresi wajah dan semua ekspresi verbal. Tampak masih malu-malu, sehingga suara tidak jelas karena kurang terdengar.


RUBRIK
ANALISIS PORTOFOLIO
Dimensi: Perkembangan dan Pencapaian

Tingkat Pencapaian
Deskripsi
Istimewa (4)
Siswa menampilkan unjuk kerja yang sangat baik secara konsisten atau bahkan terus meningkatkan unjuk kerjanya.
Cakap (3)
Siswa menampilkan unjuk kerja yang baik serta menunjukkan peningkatan secara umum atau setidaknya konsisten dengan unjuk kerjanya.
Magang (2)
Siswa menampilkan sedikit unjuk kerja yang baik serta terdapat beberapa ketidakkonsistenannya.
Pemula (1)
Unjuk kerja siswa kurang baik dari waktu ke waktu dan benar-benar tidak konsisten.
Tidak dapat diterima (0)
Tidak ada upaya untuk menampilkan perkembangan dan pencapaian.


Design by Abdul Munir | Edited By Djava.Jr | Supported By VanLou