Saturday, July 13, 2013

HAKEKAT PERJALANAN MANUSIA KE BUMI



Untuk mencapai tujuan taqwa manusia yang berpuasa tersebut seharusnya belajar menghayati arti puasa itu sendiri. Memahami dan menghayati arti puasa memerlukan pemahaman terhadap dua hal pokok menyangkut hakikat manusia dan kewajibannya di bumi ini.
Pertama, manusia diciptakan Tuhan dari tanah, kemudian dihembuskan kepadanya Ruh ciptaan Nya dan diberikan potensi untuk mengembangkan dirinya hingga mencapai satu tingkat yang menjadikannya wajar untuk menjadi khalifah (pengganti) Tuhan dalam memakmurkan bumi ini. Dalam kitab perjanjian lama dan demikian pula dalam kitab-kitab hadits, ditemukan bahwa Tuhan menciptakan manusia menurut “petaNya”, dalam arti diberi potensi untuk memiliki sifat-sifat Tuhan sesuai dengan kemampuannya sebagai makhluk.
Kedua, dalam perjalanan manusia menuju kebumi, ia (Adam) melewati (transit di) surga, dengan tuhjuan agar pengalaman yang diperolehnya disana dapat dijadikan sebagai bekal untuk menyukseskan tugas pokoknya dibumi ini (kholifatu fil ardhi). Pengalaman tersebut antara lain adalah persentuhannya dengan keadaan di surga itu sendiri. Disana telah tersedia segala macam kebutuhan manusia, yaitu sandang, pangan serta ketenteraman lahir bathin.
Design by Abdul Munir | Edited By Djava.Jr | Supported By VanLou