Friday, June 14, 2013

Hati-Hatilah dengan Niat

"Berapa banyak amal yang remeh menjadi besar gara-gara niat. Dan berapa banyak amal yang besar menjadi remeh gara-gara niat" (Abdullah bin Mubarak)
Hal ini perlu kita ingat selalu dalam diri kita agar supaya perkataan Abdullah bin Mubarak tidak menimpa pada diri kita, marilah kita introspeksi pada aktivitas amal keseharian kita yang sudah pernah kita lakukan. Jangan-jangan prestasi yang peroleh sirna di hadapan Gusti Allah karena tidak didasari dengan niat yang benar, tidak dibingkai dengan keikhlasan dan jauh dari keridhoan Gusti Allah. Seperti, kisah tiga orang "penting" yang di seret keneraka karena salah niat, padahal mereka adalah orang penting yang memiliki prestasi gemilang pada kaumnya.
Pertama, orang alim yang banyak ilmunya, ketika Gusti Allah menanyai orang alim yang banyak ilmunya, "apa yang dahulu engkau perbuat di dunia ?" orang alim menjawab "aku menuntut ilmu di jalan-Mu, lalu aku sebar ilmuku untuk memperoleh keridhoan-Mu". "engkau dusta" sebenarnya engkau menuntut ilmu supaya engkau dikatakan sebagai orang alim".
Kedua, seorang dermawan, ketika ditanya oleh Gusti Allah, "apa yang engkau perbuat di dunia?" si dermawan menjawab "aku mencari harta yang halal untuk aku dermakan di jalan-Mu" maka disangkallah jawaban di dermawan "bohong kamu" "engkau infaqkan hartamu agar engkau dikatakan oleh manusia sebagai dermawan.
Ketiga, Mujahid adalah orang yang gemar berjihat. Ketika Gusti Allah menanyainya "apa yang engkau perbuat ketika di dunia" si mujahid menjawab "aku berperang di jalan-Mu, sehingga aku mati terbunuh. maka disangkallah jawaban si mujahid "dusta engkau" karena engkau berperang agar dikatakan oleh manusia bahwa engkau adalah seorang pemberani.
Maka diperintahkanlah malaikat penjaga neraka untuk mengirim ketiga orang penting ke neraka, karena salah menancapkan niat ketika melakukan aktivitas di dunia.
oleh sebab itu kawanku, kita sebagai manusia yang tidak luput dari persoalan riya' dalam hati kita untuk selalu mengoreksi amal kita agar supaya kita jauh dari perbuatan riya' dan kita mudah-mudahan tergolong dalam golongan orang-orang muhlisin.
Design by Abdul Munir | Edited By Djava.Jr | Supported By VanLou