Thursday, June 27, 2013

6 Sudut Pandang Ibadah Menjadi Indah

Berikut penjelasannya; 1. Ikhlas Setiap amalan harus dibangun dengan keikhlasan, mengharap ridha Allah semata. Seseorang beramal untuk Allah (bukan untuk selainnya), kepada Allah (langsung, bukan kepada yang selainnya), dan karena Allah (bukan karena tendensi dunia atau yang lainnya). 2. Mutaba'ah Ibadah yang dilakukan bukanlah ibadah yang mengada-ada, tetapi harus mengikuti petunjuk dan bimbingan dari Allah dan Rasul-Nya. 3. Menghadirkan kejujuran Seseorang hendaknya memiliki sifat ‘shidqu ma'allah' (kejujuran kepada Allah) atas amalan yang ia kerjakan, yang berarti ia sungguh-sungguh dalam amalan tersebut. Kejujuran ini merupakan point penting yang akan menentukan seseorang istiqomah atau tidak dalam amalannya. 4. Sadar bahwa kita selalu kurang dalam ibadah Dalam beramal, seseorang menghadirkan perasaan selalu dan selalu kurang dalam ibadah. Ia juga khawatir amalannya tidak diterima (karena sebab tertentu). Hal ini menjaga seseorang dari perasaan ujub, takabbur, dan merendahkan orang lain. Ia akan semakin serius dan termotivasi untuk semakin banyak beribadah. 5. Sadar bahwa kita selalu banyak salah Di samping menghadirkan perasaan kurang dalam ibadah, ia juga senantiasa menyadari bahwa dirinya memiliki banyak kekurangan dan dosa. Dengan hal tersebut, ia akan merasa butuh pada ampunan Allah. Ia akan berusaha membaguskan ibadahnya supaya menggugurkan dosa-dosanya yang telah lalu. 6. Sadar bahwa kita senantiasa diawasi oleh Allah Sebagaimana hadits jibril yang diriwayatkan oleh bukhari dan muslim, salah satu jenjang islam adalah ihsan. Ihsan yaitu seseorang beribadah kepada Allah seakan akan ia melihat Allah, apabila ia tidak melihatnya. Maka, dalam beribadah seseorang perlu mengingat bahwa Allah senantiasa melihatnya. Allah seantiasa menyaksikan amalannya, baiknya maupun buruknya. http://facebook.com
Design by Abdul Munir | Edited By Djava.Jr | Supported By VanLou