Monday, July 8, 2019

ROKOK KIAI

Di satu pesantren di Jombang, Jawa Timur, santri-santri dilarang merokok. Dan mbah kiai pengasuh pesantren tidak segan-segan memberikan takzir (hukuman) setimpal pada santri yang melanggar. Namun ada saja santri nakal yang melakukan pelanggaran.

Beberapa gelintir santri yang tidak tahan ingin merokok mencari-cari kesempatan di malam hari, pada saat gelap di sudut-sudut asrama atau di gang-gang kecilnya, atau di tempat jemuran pakaian atau di pekarangan kiai.

Satu malam seorang santri perokok ingin melakukan aksinya. Ia bergegas ke kebun blimbing. Ia dekati seorang temannya di kejauhan sedang menyalakan rokok.

"Kang, join rokoknya ya..." katanya sambil menyodorkan jari tengah dan telunjukknya.

Temannya langsung menyerakan rokok yang dipegangnya.

Santri perokok langsung mengisapnya. "Alhamdulillah, nikmatnya..." katanya. Diteruskan dengan isapan kedua.

Rokok semakin menyala, dan... dalam gelap dengan bantuan nyala rokok itu lamat-lamat ia baru sadar siapa yang sedang dimintainya rokok. Namun santri belum yakin dan diteruskan dengan isapan ketiga... Rokok semakin meyala terang.

Ternyata... yang dia mintai rokok adalah kiainya sendiri.

Santri kaget dan ketakutan. Dia langsung kabur. Lari tunggal langgang tanpa sempat mengembalikan rokok yang dipinjamnya.

Sang kiai marah besar: "Hei rokok saya jangan dibawa, itu tinggal satu-satunya, kang..."

Selengkapnya -

Saturday, December 22, 2018

ARTI SEBUAH PERTAUBATAN

ARTI SEBUAH PERTAUBATAN
OLEH: KANG FAUZ

Kelahiran anak manusia ke dunia fana adalah sebuah pilihan, Karena kehidupan dunia syarat dengan pilihan-pilihan, yang sangat mendasar pilihan-pilihan teersebut terdapat dua pilihan memilih jelek atau memilih baik. Walaupun kita tahu bahwa anak manusia lahir kedua dengan sebuah keyakinan lahir dalam keadaan fitrah bak layaknya kertas putih.
Kertas putih tersebut yang pada akhirnya ditulisi oleh diri kita dan lingkungan kita. Apakah tulisan yang tercoret di dalam kertas putih itu baik ataukah buruk diri kitalah yang sebenarnya sebagai konseptornya, namun kadang manusia berdalih bahwa kejadian demi kejadian meupakan takdir yang Maha Kuasa. Tetapi, yang perlu kita  bahwa Gusti Allah memang memberikan pilihan kepada kita yakni pilihan baik dan pilihan buruk.
Ketika kita terjerumus kepada sebuah pilihan jelek atau buruk, apa yang harus kita lakukan?, inilah sebenarnya sebuah pertanyaan yang sangat mendasar yang harus dijawab oleh pikiran sehat dan logika normal manusia. Tentunya jawaban semua manusia adalah taubat.
Kata taubat akhirnya sangatlah gampang diucapkan oleh bibir manusia yang manis, sehingga taubat hanya dijadikan retorika oleh manusia yang berbuat kesalahan. Sebenarnya kalau kita jabarkan apa arti taubat tentunya kita akan menemukan dua tindakan konkret yang harus dilakukan yaitu menyesali dan tidak kan mengulangi lagi, dua hal inilah yang harus dipahami.
Dua tindakan konkret di atas itulah yang menjadi ruh dalam sebuah pertaubatan anak manusia yang melakukan sebuah kesalahan, bahkan kesalahan yang dilakukan oleh manusia-manusia pemuja cinta. Karena kita tahu bahwa cinta adalah getaran dan permainan hati, ketika hati yang bergetar dan bermain siapapun tidak akan ada yang tahu, hanya diri kitalah dan Sang Pencipta cintalah yang tahu. Sehingga banyak dimaknai bahwa cinta adalah anugerah suci dari Sang Pencipta cinta, bahkan dunia dan seisinya ini tercipta Karena cinta, namun kitalah yang mengotori arti kesucian cinta.
Salam ikhlas.

Selengkapnya -

Saturday, January 14, 2017

Pandangan Syeh Lemah Abang Tentang Manusia

Dalam memandang hakikat manusia Siti Jenar membedakan antara jiwa dan akal. Jiwa merupakan suara hati nurani manusia yang merupakan ungkapan dari zat Tuhan, maka hati nurani harus ditaati dan dituruti perintahnya. Jiwa merupakan kehendak Tuhan, juga merupakan penjelmaan dari Hyang Widdhi (Tuhan) di dalam jiwa, sehingga raga dianggap sebagai wajah Hyang Widdhi. Jiwa yang berasal dari Tuhan itu mempunyai sifat zat Tuhan yakni kekal, sesudah manusia raganya mati maka lepaslah jiwa dari belenggu raganya. Demikian pula akal merupakan kehendak, tetapi angan-angan dan ingatan yang kebenarannya tidak sepenuhnya dapat dipercaya, karena selalu berubah-ubah.

    Menurut sabdalangit, perbedaan karakter jiwa dan akal yang bertolak belakang dalam pandangan Siti Jenar, disebabkan oleh adanya garis demarkasi yang menjadi pemisah antara sifat hakikat jiwa dan akal-budi. Jiwa terletak di luar nafsu, sementara akal-budi letaknya berada di dalam nafsu. Mengenai perbedaan jiwa dan akal, dalam wirayat Saloka Jati diungkapkan bahwa akal-budi umpama kodhok kinemulan ing leng atau wit jroning wiji (pohon ada di dalam biji). Sedangkan jiwa umpamakodhok angemuli ing leng atau wiji jroning wit (biji ada di dalam pohon).

    Bagi Syeh Siti Jenar, proses timbulnya pengetahuan datang secara bersamaan dengan munculnya kesadaran subyek terhadap obyek. Maka pengetahuan mengenai kebenaran Tuhan akan diperoleh seseorang bersama dengan penyadaran diri orang itu. Jika ingin mengetahui Tuhanmu, ketahuilah (terlebih dahulu) dirimu sendiri. Syeh Lemah bang percaya bahwa kebenaran yang diperoleh dari hal-hal di atas ilmu pengetahuan, mengenai wahyu dan Tuhan bersifat intuitif. Kemampuan intuitif ini ada bersamaan dengan munculnya kesadaran dalam diri seseorang.

Selengkapnya -

Saturday, December 31, 2016

Ijab Qobul, Tak Semudah Mengatakannya

Siapa yang tidak tahu kalimat yang diucapkan saat Ijab Qobul?? Sudah pasti semua mengetahuinya. Ijab Qabul berbunyi seperti ini “Saya terima nikahnya si fulana binti fulan dengan Mas Kawinnya …”

Namun, tahukah apa sebenarnya makna dari Ijab Qabul?? Maknanya adalah “Maka aku tanggung dosa-dosanya si fulana dari ayah dan ibunya, dosa apa saja yang telah dia lakukan, dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat. 

Semua yang berhubungan dengan si fulana, aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yang menanggung, serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku”.

Jika aku (suami) berhasil, maka janji Allah swt adalah surga dimana banyak bidadari disana, salah satu bidadari tersebut adalah istriku yang sholehah.

Jika suami berhasil, maka Allah swt akan mengumpulkan seluruh keluarganya di surga dengan catatan keluarganya beriman dan sholeh.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (At-Tahrim: 6)

Maka dari itu Allah swt memerintahkan suami untuk menjaga keluarganya dan suami bertanggung jawab atas istri dan anak-anaknya. Jika berhasil, maka ganjaran surga akan diperoleh.

Lalu bagaimana jika suami gagal dalam menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya?

”Maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk neraka, aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku.” (HR. Muslim)

Begitu beratnya pengorbanan suami terhadap istri, mulai saat Ijab terucap karena saat itulah dimulai perjanjian seorang manusia dihadapan Allah swt, disaksikan seluruh malaikat dan manusia. 

Maka, saat itulah seluruh hidup istri dan anak-anaknya akan menjadi tanggung jawab suami dan suami wajib mengingatkan dan membimbing istri.

Dalam rumah tangga, suami dan istri memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Suami memiliki kewajiban yang berat dalam menjaga istri dan anak-anaknya dalam urusan dunia dan akhirat, menafkahi kebutuhan makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal. 

Hal tersebut dapat dijalankan sebagaimana seharusnya, jika diimbangi ketaatan seorang istri terhadap suaminya. Istri yang taat akan mentaati semua kewajibannya, mentaati suaminya sesuai dengan syari’at agama. Hak seorang suami di atas hak siapapun selah hak Allah swt dan Rosul-Nya, termasuk hak kedua orang tua.

Jika ganjaran bagi seorang suami berhasil menjalankan semua janji yang diucapkannya saat Ijab Qobul adalah surga, maka tidak ada bedanya dengan ganjaran seorang istri yang taat pada perintah suaminya, yaitu surga. 

Dalam hal ini, perintah yang wajib ditaati seorang istri adalah perintah suaminya yang tidak melanggar syari’at agama Islam.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang wanita melaksanakan sholat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki.” (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya)

Oleh karena itu, sebaiknya seorang suami mengetahui hak dan kewajibannya sebagai seorang suami, mengetahui makna dibalik ucapan Ijab saat akad nikah, agar dapat mengerti betapa berat tanggung jawabnya setelah pengucapan Ijab tersebut. 

Begitu pula seorang istri, harus mengetahui hak dan kewajibannya sebagai seorang istri dan seorang ibu bagi anak-anaknya, mengetahui makna dibalik Ijab yang diucapkan suami ketika akad nikah, sehingga mampu menjaga dirinya dari hal-hal yang merugikan, sehingga dapat meringankan langkah suaminya menuju surga yang Allah swt janjikan.
Demikianlah semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin ya Robbal 'Alamin....

Selengkapnya -

Monday, December 26, 2016

KELUHAN ANAK PADA SANG AYAH

Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… “Oh Ayah, ayah” kata sang anak…

“Ada apa?” tanya sang ayah…..
“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…

aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capel, sangat capek …

aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…

aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…

Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.

Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…

“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.

“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.

” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”
” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”

” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah”
” Nah, akhirnya kau mengerti”
” Mengerti apa? aku tidak mengerti”

” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”

” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”

” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda beragama yang kuat, yang tetap tabah dan sabar maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang… maka kau tau akhirnya kan?”

” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah ,aku akan tegar saat yang lain terlempar ”

Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.

Selengkapnya -

Saturday, October 22, 2016

NILAI DIRI SEORANG MANUSIA


Dalam kehidupan ini janganlah pernah mengatakan "saya ini orang biasa,  saya bukan siapa2 dan tidak punya apa2". Sebenarnya orang seperti sudah menghina Gusti Allah Sang Maha Pencipta. Mengapa? Karena Allah menciptakan diri kita atau manusia dengan sebaik2nya ciptaan.

Manusia mampu melakukan apa saja yang tidak bisa dilakukan oleh malaikat sekalipun, seperti makan minum, menamai aktivitas bahkan cintapun bisa dilakukan oleh manusia walaupun cinta itu sendiri anugerah paling suci dari Gusti Allah. Sungguhpun Allah telah menciptakan bahkan menitipkan potensi ilahiyah dalam diri manusia yang terharga nilainya.

Siapakah yang mau dua matanya dibeli seharga 1 milyar,  siapakah yang mau dibeli 1 milya volume otaknya bahkan siapakah yang mau dibeli 1 milyar hati nuraninya,  tidak ada bukan?.

Oleh sebab itu tak pantas kiranya kita menghina diri kita sendiri dengan sebagai ciptaan Gusti Allah yang paling sempurna. Tak usah kita membading2kan diri kita dengan orang lain,  ketika kita mengerdilkan diri kita sendiri berarti kita memantaskan diri kita untuk menjadi kerdil. 

Wahai kawan ayo kita tinggikan diri kita selalu optimis dalam mengarungi kehidupan ini.
Salam sukses selalu........

Selengkapnya -

KASIH DAN CINTA ADALAH ANUGERAH TERINDAH

Kesedihan akan terhapus oleh cinta, kemarahan akan terendam oleh kata maaf dan kasih sayang. Dicintai dan mencitai adalah tujuan utama setiap insan, sebuah kebahagiaan diluar batas kemampuan definisi dan dalil aqli.
Bahkan menurut Rumi, pertama kali yang dicipta oleh sang Maha Pencipta adalah CINTA. dalam sebuah syairnya Rumi melykiskan kedahsyatan cinta ini:

"cinta adalah lautan tanpa batas,  di atasnya langit2 hanya lah buih: (mereka putus asa) bak Zulaikha ketika berhasrat kepada Yusuf, ketahuilah, langit2 itu berputar pesona gelombang cinta:....

Lewat cinta semua yang pahit akan menjadi manis,  lewat cinta semua tembaga akan jadi emas,  lewat cinta si mati akan jadi hidup,  lewat cinta raja jadi budak.

Cinta kasih adalah perasaan positif yang harus senantiasa kita jaga dan pelihara agar tumbuh menjadi sempurna.

Agar cinta kita terus berkobar tentunya cinta kasih yang kita miliki sebagai anugerah terindah jangan dikotori dengan hawa nafsu belaka. 

Menebarkan senyum dengan raut muka ceria,  menyenangkan, penuh harapan kepada sesama kita adalah cara terindah untuk mempertahan anugerah cinta kasih dari yang Maha Pemberi Cinta.

Semoga kita selalu berusaha untuk menumbuhkan cinta kepada sang pemberi cinta, agar memancarkan keindahan dan kenyamanan bagi sesama. Amien....

Selengkapnya -
Design by Abdul Munir | Edited By Djava.Jr | Supported By VanLou